Rabu, 11 Februari 2015

Antara Berjuang dan Diperjuangkan

Cinta merupakan sifat alami manusia, semua manusia pasti pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, setiap orang pasti akan berusaha untuk mengerjar cinta orang yang dicintainya tak peduli sesulit apapun rintangan yang sedang dihadapi, terkadang sampai sampai melupakan keselamatan diri sendiri. karena semua orang pasti akan memperjuang kan cinta orang yang dicintai.
Aku sendiri pernah merasakan jatuh cinta kepada seseorang yang tidak ku kenal sama sekali, karena menurutku dia adalah cinta ku jadi aku harus memperjuangkanya, jadi hari demi hari aku mengumpulkan informasi tentang dirinya, tak sia sia waktu yang telah ku buang hanya untuk mengetahui nama dan apa saja yang dia suka. dan pada akirnya aku telah mengetahui banyak tentang dirinya. Tapi tak pernah sedikitpun aku mencoba memberanikan diri untuk berbicara dengan si dia, menatap matanya secara langsung, karena bagiku sudah cukup memandangi sinar bola mata nan terang dengan tatapan manis nan membuat dia seakan bak bidadari yang turun dari kayangan, walaupun itu hanya dapat ku lihat dari kejauhan saja.
Hari demi hari seakan membuat hati ku ini tak sanggup lagi tuk menahan gejolak cinta nah sangat dahsyat ini, karena hanya dia yang selalu terlintas dipikiran ku dikala aku untuk mencoba tuk melelapkan mata dalam tidur, selalu aku berpikir apakah dia takdir ku ataukah dia hanya mimpiku ? tapi tanpa perjuangan aku tidak akan pernah tahu jawaban nya. Jadi keesokan harinya aku mencoba untuk berbicara dengan dia, beruntung sekali pada hari itu aku dan dia berada dikelas yang sama, aku tidak akan menyianyiakan kesempatan ini. Terdengar suara bel yang menandakan bahwa pelajaran telah dimulai, dan suara langkah kaki dari sang pengajar yang mulai memasuki ruangan untuk memberi pelajaran, pelajaran pun berjalan dengan tenang, karna sang pengajar hanya menyuruh kami mencatat materi yang beliau berikan, tak terasa aku sudah mencatat hampir setengah dari semua materi tapi sialnya sepertinya pena yang ku gunakan bermasalah akhirnya aku memutuskan untuk berhenti menulis, aku terkaget kaget bukan kepalang saat melihat dia menoleh ke arahku dan memberikan senyuman manisnya sambil memegang sebuah pena dan memberikannya kepadaku, dia berkata “Cepat catat lagi materinya” tak sanggup aku mengeluarkan kata kata aku hanya membalasnya dengan senyuman dan langsung melakukan apa yang dia mau. tak terasa 45menit waktu berlalu dan sang pengajar pun mengakhiri pelajarannya. saat keluar ruangan aku langsung mengembalikan pena yang dia pinjamkan kepadaku, “Terima Kasih atas penanya” ucapku, dengan senyum manisnya dia pun berkata “Sama - sama senang telah bisa membantu” tanpa pikir panjang menurutku inilah saatnya untuk bisa lebih dekat mengenal dia, Jadi ku beranikan untuk bertanya namanya walaupun sebenarnya aku sudah tahu namanya “Bolehkah aku mengetahui nama mu ?” “yaa, namaku Arine” ucapnya dengan halus, “dan aku Dika, salam kenal” balasku.
Sepulang Kuliah, kulihat dia didepan kampus sepertinya ada yang bermasalah dengan motornya, kutanyakan pada dia apa yang terjadi,
“Apa yang terjadi dengan motornya, rine”
“Sepertinya mogok dik”
“Hari telah mulai gelap, bagaimana kalau barengan aku saja pulang” tawarku
“Apakah tidak memberatkan mu?” jawabnya
“Tentu saja tidak, sepertinya ini cukup untuk membalas jasa pena yang kau pinjamkan tadi”
“baiklah kalau begitu, tolong bantuannya ya dik” dengan senyum dia pun langsung menaiki motor ku.
diperjalanan kami tidak begitu banyak berbicara tapi ini adalah moment terbaik dalam hidup ku selama ini, sesampainya didepan rumahnya dia hanya mengucapkan terima kasih, dan langsung membuka pintu pagar, aku pun bergegas pulang.
Karena peristiwa itu hari demi hari aku semakin dekat dengan Arine, kami sering jalan berdua, makan bareng, dan pergi kuliah bareng. akhirnya perjuangan ku selama ini berbuahkan hasil, walaupun aku masih belum bisa mendapatkan cintanya, tiba pada hari itu pada saat hari ulang tahunnya aku telah menyiapkan sebuah hadiah yang sangat dia idam idam selama ini, hadiah itu berupa kalung liontin yang berhiaskan permata, sangat sulit perjuangan ku untuk menyiapkan hadiah ini, itu dikarenakan harganya yang sangat mahal jadi aku harus mengumpulkan uang dari hasil kerja paruh waktuku sedikit demi sedikit, sampai akhirnya aku bisa membelinya. Pada malam itu tepat pukul 8, aku mengajak Arine untuk makan malam, Seperti biasa kami mengobrol ringan tentang kejadian kejadian dikampus hari ini dan sedikit kami bercanda gurau, tak terasa malam semakin larut dan kami memutuskan untuk pulang, sebelum pulang aku memberikan hadiah yang telah kusiapkan, Arine pun terkejut dan Bergelimang air mata entah senang atau terharu setelah mengetahui isi dari hadiah yang kuberikan adalah liontin yang selama ini dia inginkan, dan diwaktu bersamaan pula aku langsung mengungkapkan isi hatiku.
“Arine, Aku merasa sepertinya kita cocok, anggap saja liontin itu sebagai tanda cintaku, Jadi maukah kamu mebalas cintaku dengan senyum manismu ?”
Mungkin dia terkejut atau apa akupun tidak tahu, ekspresi arine pun menjadi seperti kebengunggan, gemetar seluruh badan ku menunggu senyum manis dari arine sebagai tanda cintanya, tapi rasa itu langsung lenyap dan sirna setelah arine berkata
“Maaf dik, aku tidak berpikir untuk berpacaran dulu, aku ingin fokus dengan study ku jadi aku mohon maaf dik”
“tidak apa, setidaknya mulai dari sekarang aku harus menunggu sampai study mu selesai” sahutku, dengan wajah kecewa
“Tidak dik, sepertinya kau tidak harus menungguku, karena masih banyak wanita diluar sana lebih baik dari aku” balas Arine
“Jika kau beri aku kepastian untuk menunggu aku akan menunggu”
“Maaf , Sepertinya aku tidak bisa”
Pupus sudah harapan ku untuk mendapatkan senyum manis sebagai tanda cinta dari dia. “Simpan saja liontin itu, mungkin sebagai tanda pertemanan kita” ucapku. Sejak hari itu kami jadi sering berkomunikasi dan jarang saling tegur sapa.
Sekitar 1 bulan waktu berlalu, tanpa kusadari bahwa dibelakang perjuanganku untuk mendapatkan balasan cinta dari Arine, ternyata ada seorang perempuan yang selalu memperhatikanku selama ini dia adalah teman lamaku, dan kepada dialah aku sering meminta pendapat bagaimana cara untuk mendapatkan cinta Arine. Tanpa kusadari pula mungkin hanya teman lama ku ini yang sangat sangat tahu diriku, bagaimana sifatku, dan apa saja keburukanku. mungkin hanya dialah perempuan yang sangat sangat mencintai diriku selama ini.
Beberapa hari setelah menyadari akan rasa itu, akupun bertanya kepada teman lamaku itu apakah dia mencintaiku ? dan Apakah dia ingin bersamaku ? dan Apakah kita berdua cocok ? dan tentu saja dia menjawab semua pertanyaan ku dengan kata “IYA”
karena aku tidak mau menyianyiakan rasa cintanya ini, tanpa pikir panjang kuberi 1 pertanyaan terakhir, “Apakah kau mau jadi pacarku, dan membalas cintaku dan tak harus membuatku untuk menunggu?” diapun langsung menjawab “Iya, aku mau kamu, mau cintamu, mau kehangatan senyummu. Aku mau selamanya bersamamu.” Kami pun berjanji tidak akan mengkhianati satu sama lain dan percaya rasa cinta kami selamanya akan ada.

Dan aku berpikir bahwa, “tidak selamanya apa yang kita perjuangkan itulah yang terbaik untuk kita karena kita akan mendapatkan yang terbaik dari orang yang telah berjuang demi kita” dan “belajarlah untuk menghargai dan menghormati perjuangan seseorang, karena yang namanya perjuangan tidak ada yang mudah”
Sekarang aku bahagia bisa bersama dengan seseorang yang telah memperjuangkan ku, dan tugas ku selanjutnya sangat sederhana, “Memperjuangkan Orang yang telah Memperjuangkanku”



THANK,
FOR YOUR TIME
COME and READ MORE !!
Writting By : Fajar Adhiguna

0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com